Pendidikan tidak akan pernah hilang selama
kehidupan manusia berlangsung. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk
yang harus dididik dan dapat dididik. Pendidikan memiliki peran yang
sangat penting untuk memajukan suatu bangsa. Maka dari itu suatu bangsa perlu
memiliki sistem pendidikan yang berkualitas. Apalagi saat ini kita sudah
menjalani suatu masa yang dinamakan abad 21. Abad 21 ini ditandai dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat terutama
teknologi informasi yang berdampak pada segala bidang. Kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi telah membawa tatanan kehidupan yang mendunia. Keadaan
ini disebut globalisasi dimana batas antar wilayah dan negara sudah tidak
berarti lagi. Setiap orang mempunyai akses informasi untuk mengetahui apa yang
sedang terjadi di negara lain. Era globalisasi menuntut kita untuk dapat
bersaing di berbagai bidang.
Dunia pendidikan juga perlu mengalami perubahan
yang sama cepatnya dengan perubahan zaman. Untuk mencapai perubahan tersebut
perlu adanya keinginan atau kemauan guru untuk dapat meningkatkan kemampuan,
kapasitas dan kompetensi yang memadai guna mendukung perannya dalam pendidikan.
Guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Guru memiliki
peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Kualitas pendidikan ditentukan
oleh kualitas guru. Sebaik apapun kurikulum yang ada, tetapi bila mutu guru
masih belum memadai maka pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan harapan.
Maka dari itu, guru merupakan kunci utama untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Di abad 21 ini peran guru menjadi semakin berat
dimana guru harus mampu mengantarkan peserta didik agar menjadi pribadi yang
unggul, yang mampu bertahan dan bersaing di abad 21 ini. Hanya dengan guru yang
profesional pendidikan dapat ditingkatkan mutunya, dan dengan pelaksanaan
pendidikan yang bermutu akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Yahya (2010) mengemukakan bahwa tantangan guru di abad 21 yaitu :
Pendidikan yang berfokus pada character building
Pendidikan yang peduli perubahan iklim.
Enterprenual
mindset.
Membangun learning
community.
·
Kekuatan bersaing bukan lagi kepandaian tetapi kreativitas dan
kecerdasan bertindak (hard skills- soft
skills). Dengan semakin kompleksnya tugas guru di masa ini, profesionalisme
guru harus ditingkatkan. Guru dalam menghadapi era globalisasi ini perlu
menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif dan efisien.
Pembelajaran yang tepat diterapkan saat ini yaitu pembelajaran yang berpusat
pada siswa (student centered learning)
bukan lagi guru yang menjadi pusat pembelajaran. Peserta didik dalam
pembelajaran di abad 21 sebagai sentral dan bersifat interaktif. Dengan
demikian guru dalam pembelajaran berperan sebagai fasilitator. Guru perlu
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan peserta
didik di masa yang akan datang. Keterampilan tersebut diantaranya keterampilan
memecahkan masalah, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, dan
keterampilan belajar. Guru perlu merancang kegiatan pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk dapat berpikir kritis, memecahkan masalah, dan sebagainya.
Dalam proses pembelajaran, guru menciptakan pembelajaran yang mendorong siswa
agar dapat bekerja sama dalam tim untuk mencari tahu, memecahkan masalah,
membuat dan mengkomunikasikan hasil pekerjaannya. Kemudian pembelajaran
bersifat kontekstual sehingga menjadi lebih bermakna. Para peneliti di dunia
mengkategorikan keterampilan yang diperlukan pada abad 21 menjadi empat
kategori diantaranya sebagai berikut :
a Ways of thinking (Cara berpikir); Kreativitas, berpikir kritis,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan belajar.
b Ways of working (Cara
kerja dan Komunikasi); Kolaborasi.
c Tools for working (Alat untuk bekerja); Teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) dan informasi
literasi.
d Skills for living in the world (Keterampilan untuk hidup di
dunia); Kewarganegaraan, kehidupan dan karir, serta tanggung jawab pribadi dan
sosial.
Menurut Lutfianto (2011),
beberapa karakter belajar yang diperlukan di abad ke-21, yaitu:
1. Communication
Pada karakter ini, siswa
dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif
dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa
diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya,
baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan
masalah dari gurunya.
2. Collaboration
Pada karakter ini, siswa
menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan;
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif
berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara
pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai
standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi
kerancuan.
3. Critical Thinking and Problem Solving
Pada karakter ini, siswa berusaha
untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan
yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem. Siswa juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan
mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
4. Creativity and Innovation
Pada karakter ini, siswa
memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan
gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap
perspektif baru dan berbeda.
Pada intinya guru perlu
menerapkan pilar-pilar pendidikan yang dicanangkan UNESCO yaitu learning to know,
learning to do, learning to be, dan learning to live together. Guru sebagai pengajar
sekaligus pendidik tidak hanya mengajarkan pengetahuan saja pada siswanya
melainkan mendidik peserta didik agar menjadi individu yang mandiri, disiplin,
kreatif, dan berakhlak mulia. Seorang guru harus memiliki kepribadian yang
patut diteladani.
Selain inovasi dalam pendekatan
pembelajaran, untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan inovatif guru
harus memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai alat belajar. Guru harus memiliki
wawasan yang luas. Guru perlu melakukan perubahan sistem pembelajaran yang
awalnya bersifat konvensional menjadi sistem pembelajaran yang berbasis ICT (Information
and Communication Technology). Dua hal yang sangat penting demi
ketercapaian guru yang berkualitas yaitu penguasaan teknologi komputer dan
internet. Dengan menguasai dua teknologi tersebut, guru dapat memanfaatkannya
untuk proses pembelajaran dan untuk mengembangkan kemampuannya.
Guru yang dapat mengoperasikan
komputer/ laptop dan internet dapat memudahkan guru dalam memperoleh
informasi yang diperlukan untuk mengajar. Pembelajaran yang berbasis ICT salah satunya penggunaan laptop
dalam KBM memiliki keunggulan-keunggulan diantaranya pembelajaran akan menjadi
lebih menarik sehingga menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran. Dengan menggunakan laptop, guru dapat membuat rangkuman
materi dengan program power point
lalu ditayangkan di depan kelas. Guru dapat menyajikan media pembelajaran yang
bervariasi seperti media audio, media visual, dan media video. Selain media,
metode pembelajaran juga harus disesuaikan dengan konteks materi. Penggunaan
media dan metode yang bervariatif akan menghasilkan pembelajaran yang aktif,
efektif, kreatif dan menyenangkan. Untuk menunjang pembelajaran ICT itu, sekolah pun harus menyediakan
fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran ICT seperti penyediaan LCD atau
infocus, laboratorium komputer dan akses internet di sekolah.
Bentuk pembelajaran berbasis ICT memberikan manfaat bagi para guru diantaranya sebagai berikut:
(1) Memperoleh materi pembelajaran dengan akses lebih mudah. Guru dalam
melakukan persiapan mengajar akan lebih ringan karena guru dapat langsung
menyeleksi, menyalin dan mengedit materi yang akan disajikan.; (2) Meningkatkan kompetensi
pedagogik pendidik, salah satunya kreativitas serta inovasi mengembangkan
konten pembelajaran; (3) Guru dapat menyusun materi sesuai dengan kebutuhan
peseta didik akan kehidupan nyata; dan (4) Meningkatkan komunikasi interaktif
dengan para peserta didik tanpa batas ruang dan waktu.
Guru dalam pembelajaran di abad
21 harus memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya pada peserta didik untuk
mengembangkan keterampilannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi
- khususnya komputer. Guru dapat memberikan tugas yang menuntut peserta didik
untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya peserta didik
melaporkan hasil kerjanya melalui email, blog dan sebagainya atau dengan
diketik (print out). Di abad 21 ini,
teknologi sudah berkembang menjadi media pembelajaran utama.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, hal ini akan
berpengaruh pada nilai-nilai suatu bangsa. Untuk itu pendidikan budaya dan
karakter bangsa sangat tepat untuk ditanamkan dan diimplementasikan pada
peserta didik agar dapat memilih dan memilah hal yang positif dan negatif dari
kemajuan teknologi. Karena apa artinya kemajuan suatu bangsa tanpa dibarengi
dengan kepribadian dan akhlak yang baik.
Untuk lebih membuka wawasan dan mengembangkan
keterampilan dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan
guru mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar yang bertemakan penerapan ICT untuk pembelajaran. Pembelajaran di
abad 21 saat ini membuat guru harus lebih profesional dan menguasai
alat yang bernama komputer dan teknologinya. Sehingga guru dalam menyampaikan
materi pada peserta didik akan lebih baik dan sesuai dengan perkembangan
zaman. Setelah guru menjalani pelatihan-pelatihan diperlukan supervisi atau
pengawasan yang berkelanjutan untuk melihat dan mengevaluasi pembelajaran
berbasis ICT yang dilakukan oleh
guru.
Untuk terlaksananya pendidikan
yang berkualitas, tak lepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat. Salah
satu peran pemerintah dalam memajukan pendidikan diantaranya adalah memberikan
tunjangan sertifikasi yang diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru
dalam pembelajaran juga dalam kesejahteraan. Dengan adanya sertifikasi
seharusnya guru mengalokasikannya untuk pemenuhan alat pembelajaran yang relevan
di abad 21 saat ini salah satunya yaitu memiliki laptop sehingga setiap guru
sudah menggunakan laptop dalam pembelajaran.
Dengan memasuki abad 21, maka
guru mau tidak mau harus sudah siap menguasai teknologi yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran. Guru harus selalu mampu beradaptasi dan siap menghadapi
perubahan yang terjadi setiap saat. Guru harus mampu memanfaatkan informasi
yang berkembang di masyarakat ke dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam
pembelajaran di abad 21 penuh tantangan yang harus ditaklukkan agar dapat
membawa peserta didik kelak mampu bertahan dan bersaing di dunia luar.
Sumber : Belanura
Sumber : Belanura
0 komentar