Nama : Isna Kurnia Ningsih
Nim : 2013015388
Kelas : 41
1. Apa
yang anda ketahui tentang pembelajaran pemecahan masalah?
Yang saya ketahui tentang pembelajaran
pemecahan masalah yaitu pembelajaran yang mendorong peserta
didik untuk mencari dan memecahkan suatu masalah atau persoalan untuk mencapai
tujuan pengajaran. Dalam pembelajaran ini siswa di haruskan melakukan
penyelidikan otentik untuk mencari penyelesaian terhadap masalah yang
diberikan. Mereka menganalisis dan mengidentifikasikan masalah, mengembangkan
hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi dan membuat kesimpulan.
Dalam pemecahan masalah ini siswa diharapkan dapat menjadi individu yang
memiliki wawasan luas serta mampu untuk berinteraksi langsung yang ada di
lingkungannya.
2. Buatlah
satu contoh soal pemecahan masalah sesuai pembagian materi yang anda dapat di
perkuliahan masalah pembelajaran matematika. Berikan juga contoh alternatif
solusi pengerjaannya.
Pengolahan
Data
Soal
:
Buatlah
table dari hasil nilai ulangan matematika siswa kelas VI SD N Sukamaju sebagai
berikut :
6 6 5 7
8 8 4 9 7 7
8 8
9 9 7 8 8 9 10 10
8 9 9 8 10
Solusinya:
1.
Data yang akan
disajikan dalam bentuk tabel di olah terlebih dahulu dengan cara mengurutkan
data mulai dari yang terkecil.
4 5 6 6 7 7 7 7 8 8
8 8 8 8 8 8 9 9 9 9
9 9 10 10 10
2.
Agar tidak kebingungan
bisa dengan mencacah. Caranya yaitu
mencacah data dari data yang sudah di urutkan mulai dari yang terkecil :
4 5 6 6 7 7 7 7 8 8
8 8 8 8 8 8 9 9 9 9
9 9 10 10 10
Data tersebut di masukkan dalam tabel satu per satu
kedalam tabel. Setiap satu jumlah data yang dimasukkan di tulis simbol I dalam
kolom turus dan diberi tanda dengan mencoret data yang sudah di masukkan dalam tabel
seperti pada tabel berikut:
No
|
Nilai
|
Turus
|
Jumlah
|
1.
|
4
|
I
|
1
|
2.
|
5
|
I
|
1
|
3.
|
6
|
II
|
2
|
4.
|
7
|
IIII
|
4
|
5.
|
8
|
IIII III
|
8
|
6.
|
9
|
IIII I
|
6
|
7.
|
10
|
III
|
3
|
Jumlah
|
25
|
Tabel tersebut kemudian bisa disingkat penulisannya
dan disajikan dalam bentuk tabel secara urut mulai dari yang terkecil.
No
|
Nilai
|
Banyaknya
|
1.
|
4
|
1
|
2.
|
5
|
1
|
3.
|
6
|
2
|
4.
|
7
|
4
|
5.
|
8
|
8
|
6.
|
9
|
6
|
7.
|
10
|
3
|
Jumlah
|
25
|
Jadi dengan cara
mencacah ini lebih mudah dan lebih teliti.
3. Apa
yang anda ketahui tentang pembelajaran PMRI di SD?
PMRI (Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesia) yaitu mengaitkan
pembelajaran yang abstrak dengan dikehidupan nyata agar pembelajaran tersebut
mudah dipahami karena di usia SD anak masih berfikir konkrit mereka belum bisa
berfikir secara abstrak. Pembelajaran
PMRI akan merubah dari guru yang aktif menjelaskan konsep atau prosedur
penyelesaian masalah menjadi guru yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri caranya menyelesaikan
suatu masalah.
4. Berikan
contoh penerapan pembelajaran PMRI pada salah satu materi matematika di SD.
Contoh :
Tentang
pembelajaran pecahan sederhana
di sekolah dasar (SD). Guru mempersiapkan roti tawar berbentuk
persegi dan dibagikan kepada siswa. Siswa dapat di bentuk menjadi beberapa
kelompok. Kemudian guru memberikan roti tawar tersebut ke setiap kelompok. Guru
meminta siswa untuk membagi roti tersebut agar setiap anggota kelompok tersebut
mendapatkan bagian secara adil.
Contoh
satu kelompok ada 4 anak
Kemudian
roti tersebut dibagi menjadi 4 bagian
Siswa
diberikan kebebasan untuk membagi kue tersebut dengan bahasanya sendiri. Setelah
sebuah kelompok selesai memotongnya roti sesuai dengan bagian-bagian setiap
anggota kelompoknya, guru meninta siswa untuk memegang roti yang telah mereka
bagikan di setiap kelompok. Kemudian guru menanyakan bagian roti yang telah
mereka dapatkan. Setelah siswa selesai menjawab guru memperbolehkan siswa untuk
makan roti bagiannya tersebut. Dengan metode ini siswa akan belajar pecahan
biasa dengan menerapkan PMRI
5. Dalam
bayangan dan rencana Anda, Inovasi apa saja yang nantinya akan Anda lakukan
untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran di SD, khususnya
pembelajaran matematika di SD?
Rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran
matematika
1.
Penanaman realistik
Matematika di
sekolah dasar cocok menggunakan matematika realistik. Dimana dalam usia siswa
yang masih berfikir konkret mereka akaan mudah belajar dengan menggunakan benda
nyata dan kontekstual atau dekat
dengan siswa. Dengan
alat peraga, siswa akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan
gembira. Timbulnya kegembiraan tersebut, minat siswa untuk ikut
mempelajari matematika semakin besar. Anak akan terangsang, senang, tertarik,
dan bersikap positif terhadap pelajaran matematika.
2.
Menggunakan
interaksi
Siswa
dihadapkan dengan permasalahan, dalam
pembelajaran ini bisa dilakukan secara berkelompok. Siswa di minta untuk
berdiskusi, setiap anggota akan mengeluarkan pendapatnya masing-masing,
sehingga anak akan aktif untuk berfikir.
0 komentar