Nantinya
pada kurikulum baru ini akan banyak dibuka kelas terbuka. Dengan model seperti
ini diharapkan siswa mendapatkan kemajuan akademik yang pesat bukan hanya
sekedar lulus tapi juga diimbangi pengetahuan. Karena itu dua mata pelajaran
IPA dan IPS nantinya akan diintegrasikan/subtansinya akan dimasukkan ke dalam
mata pelajaran lain. Pengintegrasian ini dianggap penting karena untuk
menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat. Kurikulum 2013
disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan.
Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi
pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013.
Dengan adanya perubahan kurikulum ini
nantinya guru yang akan menjadi ujung tombak karena itu akan dipersiapkan
mulai dari sekarang. Mengingat pendidikan dasar terendah di Indonesia adalah SD
maka guru SD-lah yang akan dipersiapkan lebih dulu. Makanya akan
diprioritaskan mana yang lebih penting. Implementasinya, akan disiapkan
skenario pentahapan. Tahapannya bisa dimulai kelas 1 SD, 4 SD, kelas 7, kelas
10 terlebih dahulu. Bila itu sudah dilakukan, guru yang harus dilatih tidak
sejumlah total guru, yang 3 juta. Misal guru SD sebanyak 1,6 juta, yang akan
dilatih sepertiga dari 1,6 juta dengan dikurangi guru agama, guru pendidikan
jasmani, sehingga menjadi sekitar 300 ribu guru. Jadi nantinya setiap tahun
akan mengadakan sertifikasi sekitar 300 ribu.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan
dalam empat tahap.
1.
Pertama,
menyusun kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah
pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan dilanjutkan dengan
pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite
Pendidikan. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari
berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui
saluran on-line pada halaman http/kurikulum2013.kemdikbud. go.id, juga
melalui media massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk
selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
2.
Menambah Jam
Pelajaran
Strategi pengembangan
pendidikan dapat dilakukan pada upaya meningkatkan pencapaian pendidikan melalui
pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, efektivitas pembelajaran melalui
kurikulum dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru, serta lama
tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.
Perlunya penambahan jam pelajaran ini merupakan proses pembelajaran dari
kebiasaan sebelumnya dimana siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dan
proses penilaian dari yang sebelumnya berbasis output menjadi berbasis proses
dan output. Perubahan proses inilah yang memerlukan penambahan jam pelajaran.
3. Penyusunan
kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integratif
mengacu pada kurikulum 2006 di mana masih terdapat beberapa permasalahan di
antaranya :
a.
Konten
kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya mata
pelajaran dan banyak materi yang keluasan ditambah tingkat kesukarannya
melampaui tingkat perkembangan usia anak.
b.
Kompetensi
belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan
soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam
Kurikulum.
c.
Standar
proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga
membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran
yang berpusat pada guru.
d.
Standar
penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
4. Dengan
adanya perubahan kurikulum ke kurikulum 2013 diharapkan dunia pendidikan mampu
melahirkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif
melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana) dan
pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Harus diakui dalam perkembangan
kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21 saat ini telah banyak terjadi pergeseran
baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum
2013.
Sumber : siswantodanang
Sumber : siswantodanang
0 komentar